Tidak Ada Yang Namanya Bekas Guru

Selamat hari guru

Di hari guru ini, saya teringat dengan sosok guru yang luar biasa bagi saya. Bu Laila namanya. Beliau adalah guru Sekolah Dasar ketika saya duduk di kelas satu. Perawakannya gemuk dan suaranya lantang. Ia juga suka marah-marah. Tapi itu dilakukannya untuk mendidik anak-anak muridnya agar disiplin. Saya pun pernah kebagian kena ‘omelan’ beliau karena tidak mengerjakan PR. Walhasil, saya disetrap di depan kelas sambil menjewer telinga kiri dan kanan dan berdiri menggunakan satu kaki. Namun setelah itu, saya tidak pernah lagi malas mengerjakan PR, bahkan saya menjadi juara kelas pada setiap pengambilan raport hasil belajar.

Ada satu lagi. Bu Syarifah namanya. Beliau adalah orang yang pertama kali mengajarkan saya baca tulis alqur’an. Di usianya yang sudah senja, ia tetap semangat untuk mengajarkan anak-anak seusia TK hingga Sekolah Dasar, di rumahnya yang sangat sederhana. Mulai dari belajar membaca Iqro’ hingga saya sudah lancar membaca alqur’an pada usia lima tahun. Hingga saya masuk Sekolah Dasar,dan masuk Majlis Ta’lim, saya pun dipercaya untuk mengajarkan teman-teman sekelas untuk membaca alqur’an, oleh guru agama saya.

Mereka adalah beberapa guru yang telah memberikan cahaya dalam hidup saya. Masih banyak guru-guru yang lain, dengan cerita dan inspirasinya masing-masing, yang membekas dalam hidup saya. Meski saya sudah lama tidak berjumpa dengan mereka, tapi nama dan wajahnya tetap hidup dalam hati saya. Bagi saya, tidak ada yang namanya bekas guru. Meskipun ia tidak lagi mendidik saya, tapi ilmu yang deberikannya tetap menjadi cahaya dan menerangi mimpi-mimpi saya.

Terima kasih guruku atas semua jasa-jasamu.

SELAMAT HARI GURU

-@suhudsyah-
===
Download berbagai materi & artikel islami, motivasi, keluarga, leadership & management, bisnis, dsb. GRATIS. KLIK http://bit.ly/1QxI7Eo

2 thoughts on “Tidak Ada Yang Namanya Bekas Guru

Leave a comment